PROSES TURUNNYA ALQURAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. latar
Belakang
Selain
merupakan amanah yang dibebankan kepada kami oleh Bapak kami Abd. Rahim S.Pd.
adapun hal yang memotivasi kami untuk menyusun makalah ini adalah karena pada
zaman sekarang ini minat untuk mendalami kitab suci Al-Qur’an semakin menurun
dibandingkan era-era sebelumnya, terutama oleh pihak kawula muda yang
kebanyakan dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan dunia semata-mata.
Padahal
Al-Qur’an merupakan satu pedoman hidup bagi seluruh umat muslim yang ada di
dunia ini, guna untuk menghadapi dunia yang fana ini. Kebanyakan dari manusia-manusia
pula yang tidak mengerti tentang Al-Qur’an akan jauh pula dari Allah SAT.
orang-orang seperti ini akan mengalami hidup dengan ketidak tenangan , selalu
dirundung rasa was-was dan mudah untuk berputus asa ia tidak berpikir bahwa
pelarian yang paling sempurna adalah berlari ke jalan yang di Ridhoi Allah SAT.
salah satunya dengan mempelajari Al-Qur’an serta mengamalkannya.
B. Rumusan
Masalah
Ada
banyak masalah yang kami angkat dalam makalah ini yang merupakan
pertanyaan-pertanyaan manusia yang berawal dari rasa keingintahuan terutama tentang
asal-asal tata cara turunnya Al-Qur’an.
Adapun
yang kami angkat dalam makalah ini adalah tentang tata cara Al-Qur’an
diturunkan, lamanya Al-Qur’an diturunkan, jenis-jenis ayat serta masih banyak
hal yang kami ungkap dalam makalah ini yang merupakan hal-hal yang menjadi
tanda tanya bagi sebagian kaum muslimin.
Masalah-masalah
tersebut kami paparkan secara detail dan agar supaya lebih mudah untuk dipahami
serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan
Penulisan
Seperti
apa yang telah kami paparkan pada bagian latar belakang, bahwa pada zaman
sekarang ini minat untuk mempelajari Al-Qur’an semakin berkurang, oleh karena
itu, kami harapkan dengan mengetahui sejarah turunnya Al-Qur’an, hati para umat
muslim yang membacanya dapat tergerak untuk mempelajarinya lebih dalam dan
kelak akan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pada
era sekarang ini manusia membutuhkan Al-Qur’an sebagai pegangan dan pedoman
hidup dalam menghadapi tuntutan globalisasi yang melanda dunia serta kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang kadang-kadang mengantar kita ke jurang
kehancuran. Untuk itu kami hadir di tengah-tengah anda sebagai suatu motivator
untuk mempelajari Al-Qur’an dengan memaparkan sejarah turunnya kitab terakhir
Allah SWT.
Proses
turunnya Al-Qur’an adalah suatu hal yang sangat luar biasa yang insya Allah
akan menyentuh hati orang-orang yang mau mempelajari sejarahnya. Proses
turunnya merupakan adalah keajaiban yang diturunkan oleh Allah SWT. Di
tengah-tengah bangsa Arab yang Jahiliyah dan berhasil membimbing manusia
melalui kepemimpinan Rasulullah SAW.
Oleh
karena itu kami sebagai penulis amat sangat mengharapkan agar supaya makalah
kami menjadi suatu referensi bagi anda sekaligus sebagai bekal Tauhid di dunia
ini bahkan di akhirat kelak insya Allah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Cara-Cara
Al-Qur’an Diturunkan
Al-Qur’an
diturunkan sedikit-sedikit dan beransur-ansur tidak sekaligus semuanya, kadang
lima ayat , sepuluh ayat dan kadang-kadang hanya setengah ayat. Adapun hikmah
Al-Qur’an diturunkan beransur-ansur
- Al-Qur’an diturunkan menurut peristiwa atau pertanyaan dari para sahabat, ini meneguhkan hati para sahabat, dan mudah diingat menurut kasus yang sedang terjadi
- Nabi sebagai seorang ummi tidak bisa menulis dan membaca jadi diturunkan beransur-ansur supaya lebih mudah di hafal dan diamalkan
B.
Makkiah dan Madaniyyah
Masa
turunnya Al-Qur’an dibagi kepada dua fase yang masing-masing mempunyai ciri
khas masing-masing
1. Ayat-ayat Makkiah adalah ayat yang diturunkan sebelum hijrahnya Nabi
Muhammad SAW, dan kebanyakan pada waktu Nabi bermukim di Mekkah (13 tahun).
Adapun ciri-ciri dari pada ayat Makkiah adalah:
a. Ayatnya mengandung ajaran ketauhidan
b. Bernilai sastra tinggi, susunan
katanya bersyair
c. Ayatnya kebanyakan pendek-pendek
(ayat-ayat Qishar)
2. Ayat-ayat Madaniyyah adalah
ayat-ayat yang diturunkan setelah hijrah Nabi, kebanyakan pada waktu Nabi
berada di Madinah walaupun ada ayat turunnya itu di Mekah, contoh surahnya
adalah AL-Maidah ayat 3, pada waktu Nabi berhaji wadah.
Adapun ciri-ciri ayat
Madaniyyah:
a. Banyak berisikan tentang tatanan
hukum kenegaraan, politik, masyarakat, dan sosial budaya.
b. Karena menjelaskan hukum-hukum
ayat-ayatnya rata-rata panjang-panjang, contohnya surah Al-Baqarah, Ali-Imran
dan lain-lain (ayat-ayat Thiwal)
C.
Surah Pertama dan Terakhir
Diturunkan
Al-Qur’an
diturunkan selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari, dengan fase Makkiah dan fase
Madaniyyah. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun 41
kelahiran Nabi, yang pada waktu itu Rasulullah sementara bertahannus di Gua
Hira, ayat yang pertama turun yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5, yang bunyinya:
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ
Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
“Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”.
Dan ayat
kedua turun adalah surah Al-Mudatsir
$pkr'¯»t ãÏoO£ßJø9$# ÇÊÈ óOè% öÉRr'sù ÇËÈ y7/uur ÷Éi9s3sù ÇÌÈ y7t/$uÏOur öÎdgsÜsù ÇÍÈ tô_9$#ur öàf÷d$$sù ÇÎÈ wur `ãYôJs? çÏYõ3tGó¡n@ ÇÏÈ Îh/tÏ9ur ÷É9ô¹$$sù ÇÐÈ
“Hai orang yang
berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu
agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, Dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah”.
Pada
fase Madaniyyah (setelah Nabi Hijrah), turunlah ayat yang mengandung aturan (hukum-hukum)
baik itu perorangan maupun masyarakat, yang sampai akhirnya turunlah ayat
terakhir pada waktu Nabi di Mekkah sementara melaksanakan haji wadah. Adapun
bunyi ayat tersebut yakni:
è4 tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYÏ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYÏ ÇÌÈ
Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu”.
D.
Asbabun Nuzul
Asbabun
Nuzul adalah sebab (peristiwa atau pertanyaan) sehingga suatu ayat turun.
Sedang kegunaan mengetahui Asbabun An-Nuzul adalah mengetahui apa yang dimaksud
oleh ayat (hukum Allah) dalam kondisi tertentu, asbab An-Nuzul juga menjadi
suatu penolong untuk bisa menafsirkan ayat, contoh Asbab An-Nuzul adalah pada
suatu ketika Umar Bin Khattab shalat sementara mabuk lalu membaca surah Al-Kafirun dan tiada henti-hentinya lalu
turunlah ayat:
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an
merupakan pegangan hidup yang mutlak di ketahui oleh seluruh umat muslim yang
ada di dunia ini, setelah merampungkan
makalah ini banyak hal yang dapat disimpulkan bahwa ternyata Al-Qur’an
diturunkan melalui dua fase bahwa Madaniyyah dan Makkiah yang masing-masing
mempunyai ciri-ciri tertentu. Al-Qur’an sendiri diturunkan dalam kurun waktu yang
cukup lama yakni 22 tahun 2 bulan 22 hari dan tidak diturunkan secara sekaligus
akan tetapi diturunkan secara berangsur-angsur di terima dari Malaikat Jibril
dalam bentuk wahyu atau bisikan ke dalam sukma.
Al-Qur’an
pertama diturunkan pada 17 Ramadhan tahun 41 kelahiran Nabi di terima di Gowa
Hira pada saat Rasulullah bertahannus, ayat yang diterima adalah Surah Al-Alaq
: 1-5. Sejarah turunnya Al-Qur’an merupakan suatu hal yang sangat luar biasa
kejadiannya, karena membutuhkan waktu yang relatif lama, tentunya membutuhkan kesabaran serta ketaqwaan
yang kuat oleh Rasulullah dan juga para
sahabat yang turun merampungkan Kitab Suci Al-Qur’an tersebut.
Di
dalam Al-Qur’an berisi perintah dan larangan yang meningkat keseluruhan umat
muslim tanpa pandang status sosial dalam masyarakat, dan Insya Allah menjadi
penuntun kearah yang senantiasa manusia
damba-dambakan yaitu kesejahteraan hidup yang hakiki sekaligus sebagai pedoman
menuju Ridho Allah di Akhirat kelak.
B. Saran
Sebagai
penulis kami sangat berharap kepada para pembaca agar kiranya bermanfaat
makalah ini sebagai literatur untuk mendalami Al-Qur’an sekaligus sebagai jalur
menuju Ridho Allah SWT, karena orang yang berada di dalam Ridho Allah SWT akan
di segarkan nikmat kepadanya yakni nikmat dunia lebih-lebih nikmat di akhirat.
Pembaca
juga disarankan agar bersifat kritis tentang makalah yang kami suguhkan ini.
Kami menyadari bahwa apa yang terpapar dalam makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan olehnya saran dan kritikan yang bersifat membangun senantiasa kami
nantikan demi kesempurnaan makalah-makalah kami selanjutnya.
Sebelum kami akhiri makalah
ini, tak henti-hentinya kami mengajak para pembaca agar senantiasa mengadakan
Al-Qur’an sebagai pegangan hidup ini, tentunya untuk melewatkan waktu tanpa
ibadah, yang di dasarkan pada ketidak mengertian tentang agama serta jauh dari
Allah SWT, disebabkan oleh jauh pula dari ajaran-ajaran Al-Qu
0 comments :