Blog Archive

Blog Archive

Powered by Blogger.

Labels

Labels

Pages - Menu

Thursday, April 11, 2013

MAKALAH MANAJEMENT

Unknown     9:31 AM    

BAB I
PENDAHULUAN


A.   Arti Manajemen
Istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa Indonesia, hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan seperti: ketatalaksanaan, manajemen, manajemen pengurus dan lain sebagainya. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, dalam tulisan ini kita pakai istilah aslinya yaitu “manajemen”
Ø  Arti manajemen ditinjau dari segi ilmu yang dikemukakan oleh Luthar Gulik mengatakan bahwa “manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Ø  Arti manajemen ditinjau dari segi proses yang dikemukakan oleh James A.F. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditemukan.
Ø  Arti manajemen ditinjau dari segi yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengatakan bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Akhirnya George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Bila kita memperhatikan ketiga definisi di atas, maka akan segera nampak bawa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut yaitu:
Ø  Adanya tujuan yang ingin dicapai
Ø  Tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain
Ø  Kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi
Manajemen adalah kolektifitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Dalam arti singular (tunggal), disebut: manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
Pada umumnya kegiatan-kegiatan manajer atau aktivitas manajemen itu adalah planning. Organizing, staffing, directing dan controlling. Manajemen itu adalah ilmu seni atau suatu ilmu. Manajemen sebagai suatu seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu seperti yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau statemen-statemen umum. Memperhatikan pengertian manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni maka manajemen itu dapat diberi defenisi sebagai, “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu



B.   Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan maka para manajer mengagunkan “lima M”. dengan kata lain sarana (tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah: Men, Money, Material, Methods, dan Markets. Kesemuanya itu disebut sumber daya.
Sarana yang paling penting atau saran utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah Men atau manusia. Berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari sudut proses seperti: planning, organizing, staffing, directing dan controlling, dapat pula kita tinjau dari sudut bidang seperti penjualan produksi, keuangan. Profesionalia, dan lain sebagainya. Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia. Tanpa adanya manusia, manajer tidak akan mungkin mencapai tujuannya harus diingat bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil melalui orang-orang lain.
Sarana manajemen yang kedua adalah Money (uang). Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang. Seperti upah atau gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-bahan, peralatan-peralatan dan lain sebagainya. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila di nilai dengan uang lebih besar dari pada uang yang harus digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam proses pelaksana kegiatan, manusia menggunakan material atau bahan-bahan, karenanya dianggap pula sebagai alat atau saran manajemen untuk mencapai tujuan. Demikian pula dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi dewasa ini manusia bukan lagi sebagai pembuatan bagi mesin sebagai terlihat pada masa sebelum revolusi industri malahan telah terjadi sebaliknya, mesin telah berubah kedudukannya malahan sebagai pembantu bagi manusia.
Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guru dan berhasil guna maka manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif methods atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu metode atau cara dianggap pula sebagai suatu atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. Misalnya dewasa ini  telah dikenal berbagai metode atau cara mengajar seperti: ceramah bervariasi, metode kasus, metode insiden, games, role playing dan sebagainya. Berbagai metode itu tentu berbeda daya guna dan hasil guna untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu.
Bagi badan yang bergerak di bidan industri, maka sarana manajemen penting lainnya adalah markets atau pasar. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industri akan tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah pokok bagi sesuatu perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil produksinya. Oleh karena itulah, salah satu sarana manajemen penting lainnya khusus bagi perusahaan industri dan umumnya bagi semua badan yang bertujuan untuk mencari laba adalah markets atau pasar.     
  

C.   Fungsi Manajemen
Sampai saat ini, masih belum ada konsensus diantara baik praktis maupun para teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen
  1. Forecasting
Forecasting atau purveyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.

  1. Planning Termasuk Budgeting  
Berbagai batas tentang planning dari yang sangat sederhana sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Anda yang merumuskan dengan sangat sederhana. Misalnya: perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.
Hampir sama dengan pembatasan akhir, adalah perumusan perencanaan yang menyatakan bahwa rencana merupakan penetapan jawaban kepada enam pernyataan, yaitu:
a.    Tindakan apa yang harus dikerjakan
b.    Di manakah tindakan itu harus dilaksanakan
c.    Kapankah tindakan itu dilaksanakan
d.    Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu dan
e.    Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu   

  1. Organizing
Dengan organizing dimaksud kelompok kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antar masing-masing unit tersebut.
Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas Manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,  wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna an berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
  1. Staffing atau Assembling Resources
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan staffing, merupakan dua fungsi Manajemen yang sangat erat hubungannya yaitu: organizing berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada organisasi, staffing berhubungan dengan penetapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
    
  1. Directing atau Commanding
Directing disebut juga Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, sarana-sarana, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

  1. Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen6) yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan yakni: mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan, memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan
 
  1. Coordinating
Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
 
  1. Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.

  1. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah digariskan semula.

  1. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tertulis sehingga yang menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.

D.   Fungsi-Fungsi Lain dari Seorang Manajer
Di muka sudah dikemukakan berbagai pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen (manajer). Dari berbagai pendapat tersebut bila dikombinasikan ternyata diperoleh sepuluh fungsi. Namun karena kesepuluh fungsi itu seling mencakup, dan ternyata pendapat Harold Koontz, Cyril O’donnel, dan William Herbert Newman lebih tegas pemisahannya, maka bila dilihat dari sudut proses atau urutan-urutan pelaksanaan aktivitas manajemen (manajer), fungsi-fungsi manajemen ialah: perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
Kelima fungsi manajemen itu merupakan suatu hal yang berulang-ulang (siklus) maka kelima fungsi itu selain dinamai sebagai aspek-aspek manajemen atau unsur-unsur manajemen, disebut juga proses manajemen.
Selain itu fungsi-fungsi manajer ke dalam perusahaan, ada pula fungsi-fungsi manajer ke luar perusahaan yang kita sebut external functions of a manajer. Fungsi manajer ke luar perusahaan ini ada tiga jenis yaitu:
1.    Mewakili perusahaan di bidang pengadilan
2.    Mengambil kegiatan sebagai warga negara biasa
3.    Mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat
Untuk menghadapi masyarakat luar, manajer perusahaan harus melaksanakan kegiatan-kegiatan antar lain sebagai berikut:


1.    Mengadakan pengumuman-pengumuman, komunike-komunike, dan artikel-artikel
2.    Menyelenggarakan konferensi-konferensi pers dan pertemuan-pertemuan
3.    Menyelenggarakan pameran-pameran
4.    Mengatur siaran-siaran melalui radio
5.    Mengadakan kontak dengan unsur-unsur pemerintah dan masyarakat
6.    Membuat analisa dari pendapat umum
7.    Menerima kunjungan pihak luar ke dalam perusahaan.

E.   Tingkat-Tingkat Manajer      
Dalam sebuah perusahaan, terdapat lebih dari seorang manajer. Jamak dari manajer adalah manajemen, yaitu kolektifitas orang-orang yang melakukan aktivitas atau fungsi-fungsi manajemen.
Namun dilihat dari corak kegiatannya, terdapat perbedaan, sesuai dengan tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan. Tegasnya fungsi-fungsi setiap manajer adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkatan manajer itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.

    


ambar 3. Tingkatan Manajer dan Corak-Corak Kegiatannya
Dari skema di atas terlihat bahwa ada tiga tingkatan manajer yaitu:
1.    Manajemen Puncak (Top Manajemen)
Jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dean direksi atau direktur utama dewan direksi mempunyai tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen puncak menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan. 
2.    Manajemen Menengah (Middle Menengah)
Memimpin satu devisi atau department, tugasnya adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menengah bertanggung jawab pada manajemen puncak.
3.    Manajemen Pelaksanaan (Supervisory Management)
Manajemen yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah, selain itu manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab pada manajemen menengah
 
AHASAN

A.   Pendahuluan
Adanya manajemen sekarang adalah berkat hasil-hasil penyelidikan para ahli. Sejak dari dahulu hingga saat ini. Karena itu dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai ilmu pengetahuan yang masih muda, keadaan demikian ini menyebabkan masih adanya orang-orang yang segan mengakuinya sebagai ilmu pengetahuan.
Menurut caranya memecahkan persoalan, maka oleh “Beishline” Manajemen itu digolongkan ke dalam tiga kelas yaitu.
  1. Manajemen konvensional
  2. Manajemen sistematis
  3. Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan

B.   Frderich Winslow Taylor (1856 – 1915)
F.W. Taylor adalah seorang manajer dan penasehat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar dari manajemen. Kedudukan dari pada Taylor dalam ilmu pengetahuan manajemen dapat disamakan dengan kedudukan Darwin sebagai salah seorang pemuka dalam Natural science. Bahkan Towne menyebutkan Taylor sebagai “one of the worlds discovers and curative leaders” dan sebagai creator of an new science. Jadi Taylor bahkan dianggap sebagai pencipta Scientific Management.
Dalam bulan Januari 1912. Taylor menjelaskan arti sesungguhnya dari pada scientific Management (bukan Taylor sendiri yang memberi istilah itu). Oleh karena itu terjadi simpang-siur pengertian akan Scientific Manajemen pada masa itu. Dia berkata bahwa hakekatnya dari pada Scientific Management adalah: “A great mental revolution” atau revolusi mental yang maha besar, karena itu menyangkut manajer dan para karyawannya.
Dalam bukunya yang bernama Scientific Management, yang pertama-tama diterbitkan oleh Dartmouth College, Hannover pada tahun 1991 dan yang dikemukakannya konferensi pertama tentang Scientific Management yaitu:
1.    Melenyapkan sistem coba-coba dan untuk tiap unsur-unsur pekerjaan harus diterapkan kemajuan ilmu pengetahuan.
2.    Memilih pekerjaan yang terbaik untuk tiap tugas tertentu untuk selanjutnya melatih dan mendidiknya.
3.    Setiap petugas itu menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan
4.    Membagi pekerjaan dengan sebaik-baiknya antar pimpinan dan petugas-petugas.
Salah satu hal yang sangat menarik dari pendapat Taylor ialah mengenai posisi manajer. Beliau berpendapat bahwa manajer itu adalah pelayan bagi bawahannya. Jadi sesungguhnya bertentangan dengan pendapat umum pada masa itu, di mana pegawai dianggap sebagai pelayan bagi atasannya.
Selanjutnya ia berpendapat bahwa dalam scientific management adalah tugas setiap manajer untuk mengetahui apa yang terbaik, yaitu dengan jalan penganalisaan, pengobservasian, dan percobaan-percobaan.
Selain yang kita sebut di atas, maka hasil-hasil ciptaan Taylor lainnya adalah sistem organisasi yang terkenal dengan nama organisasi fungsional. Pada sistem fungsional, Taylor membedakan dalam sebuah pabrik, bagian perencanaan dan bagian pelaksanaan terdapat beberapa mandor yang diberi nama Gang Boss, Speed Boss dan Inspector.
Akhirnya salah satu hasil ciptaan Taylor yang perlu dikemukakan adalah sistem pengupahan yang didasarkan perpotongan minimum dan upah perpotongan maksimum, yang akan mendorong pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Sistem pengupahan ciptaan Taylor ini, lazim disebut, “The Taylor difensial rate system”.
Menurut sistem pengupahan Taylor ini dibedakan menjadi dua macam upah yaitu upah perpotongan minimum dan upah perpotongan maksimum. Upah perpotongan minimum diberi kepada orang yang menghasilkan barang lebih rendah atau sama dengan hasil kerja standar, sedangkan upah perpotongan maksimum, diberikan kepada orang yang menghasilkan barang di atas hasil kerja standar. Hasil kerja standar adalah jumlah hasil kerja yang dapat dicapai oleh mereka yang berkecepatan biasa.
                                       
C.   Henry Fayol (1841-1925)
Henry Fayol, sebagai seorang tokoh manajemen peranannya diajarkan dengan F.W. Taylor, kedua tokoh ini sama-sama berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu dan itu dapat diajarkan dan dipelajari.
Henry Fayol menggunakan seluruh karier bisnisnya pada sebuah perusahaan pertambangan dan industri di Perancis dan pensiun sebagai direktur setelah membuat kemajuan besar dalam mengorganisir dan memperluasnya.
Pada tahun 1908 Henry Fayol  mengeluarkan sebuah buku dengan judul “Administration inductrielle et General”, yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan judul “General and Industri Manajemen”, oleh Constance Storrs, buku ini adalah hasil praktek dan studi di bidang manajemen selama lebih lima puluh tahun.
Dalam bukunya yang disebut di atas, Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yaitu:

  1. Division of Work     
Spesialisasi menurut Henry Fayol merupakan sifat alamiah, terlatih pada setiap masyarakat. Bila masyarakat berkembang, tambahlah organisasi-organisasi baru menggantikan organisasi lama yang melakukan beraneka ragam fungsi pada masyarakat primitif. Tujuan dari pada pembagian kerja adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik dengan usaha yang sama.

  1. Authority and Responsibility
Authority (wewenang) adalah memberi hak memberi instruksi-instruksi dan kekuasaan meminta kepatuhan. Untuk menjadi seseorang atasan yang baik persoalan authority merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dan lengkap dari pada official authority. Official authority merupakan wewenang formal atau wewenang resmi, yang diterima dari instansi yang lebih tinggi.

  1. Discipline
Hakekat dari pada kepatuhan adalah disiplin (discipline) yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para pekerja, baik persetujuan tertulis, lisan maupun tulisan berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan. Disiplin adalah, sangat penting karena suatu usaha tidak akan mengalami kemajuan tanpa adanya disiplin pada pihak dan bawahannya.

  1. Unity of Command
Untuk setiap tindakan, seorang pegawai harus menerima instruksi-instruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar wewenang (authority) berarti dikurangi. Fayol berkata “pada semua perserikatan manusia. Dalam industri pandangan, ketentuan di rumah, di negara, instruksi, yang sifatnya dualitis adalah sumber konflik yang tidak berakhir.

  1.  Unity of Direction
Prinsip ini dapat di jabat sebagai: “One head and one plan for a group of activates having the same objective” itu merupakan persyaratan penting untuk kesatuan tindakan, koordinasi dan kekuatan dan memfokuskan usaha.

  1. Subordination of Individual Interest of General Interest
Dalam sebuah perusahaan kepentingan seseorang pegawai tidak boleh di atas kepentingan perusahaan, bahwa kepentingan rumah tangga harus lebih dahulu dari pada kepentingan anggota-anggotanya dan bahwa kepentingan negara harus didahulukan dari kepentingan warga negara atau kepentingan kelompok masyarakat.
 
  1. Remuneration of Personnel
Gaji dari pada pegawai adalah harga dari pada layanan yang diberikannya. Harus adil, sejauh mungkin memberi kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada perusahaan.

  1. Centralization
Masalah sentralisasi atau desentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan. Pada suatu organisasi kecil sentralisasi dapat diterapkan. Akan tetapi organisasi harus diterapkan desentralisasi. Bila terlihat adanya tekanan untuk memberi peranan yang lebih besar kepada bawahan maka desentralisasi harus diterapkan.



  1. Scalar Chain
Scalar chain (rantai skalar) adalah rantai dari pada bermula dari authority terakhir hingga pada tingkat terendah. Garis kekuasaan (the line of authority) adalah route (jalan) yang diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali kekuasaan terakhir.

  1. Order
Untuk ketertiban manusia ada formula yang harus dipegang yaitu, suatu tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya masing-masing. Demikian pula bagi suatu tempat bagi sesuatu, dan itu pada tempatnya.

  1. Enquiry
Untuk merangsang pegawai melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, mereka harus diperlakukan dengan ramah dan keadilan. Kombinasi dan keramahtamahan dan keadilan menghasilkan enquiry.

  1. Stability of Tenure of Personnel
Seorang pegawai membutuhkan waktu agar biasa pada suatu pekerjaan baru dan agar berhasil dalam mengerjakannya dengan baik. Bila ia sudah mulai biasa atau sebelumnya dia di pindah, dia harus menyesuaikan diri lagi. Konsekuensi dari pada  tidak adanya stabilitas kondisi personalia. Akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh karena itu stabilitas kondisi personalia perlu mendapat perhatian.
  
  1. Initiative
Memikirkan sebuah rencana dan meyakinkan keberhasilan merupakan pengalaman yang memuaskan bagi seseorang. Kesanggupan  bagi berfikir ini dan kemampuan melaksanakan adalah apa yang disebut inisiatif baik dikalangan atas maupun bawahan khususnya pada masa sulit oleh karena itu penting menggairahkan dan mengembangkan inisiatif semaksimal mungkin.

  1.  Ecsprit de corps
“Persatuan adalah kekuatan”. Para pimpinan perusahaan harus berbuat banyak untuk merialisir pembahasan itu. Keharmonisan, persatuan di kalangan personalia perusahaan, merupakan kekuatan besar bagi suatu perusahaan.
Ada dua bagian yang harus dihindari, yaitu: (a) interpretasi yang salah dari motto “bagi-bagilah dan perintah” dan (b) komunikasi tertulis.

D.   Tokoh-Tokoh Lain
Selain dari pada kedua tokoh yang disebut di muka, di bawah ini, dikemukakan beberapa tokoh-tokoh lain.

  1. Robert Owen (1771-1858)]
Mencurahkan perhatiannya baik kepada faktor produksi mesin maupun faktor produksi tenaga kerja. Dia sampai kepada suatu kesimpulan bahwa bilamana terhadap mesin-mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, maka hal yang sama kana terjadi pula bila terhadap tenaga  kerja diberikan perawatan dan perhatian oleh pemimpin. Selanjutnya Owen percaya bahwa kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan buruh dipengaruhi oleh keadaan baik dilingkungan maupun diluar lingkungan pekerjaan.  



  1. Charles Babbage (1792-1971)
Charles Babbage adalah seorang sarjana matematika Inggris bahwa yang menaruh perhatian ke bidang Manajemen. Ia berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen. Dan itu dapat ditentukan melalui pengalaman. Dia mengajukan supaya terjadi pertukaran-pertukaran pengalaman antara para manger dan dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Dia menaruh perhatian tentang soal pembagian kerja (division of lab our).  
 
  1. Henry Robinson Towne (1844-1924)
Bila kedua tokoh di atas tadi mengajukan agar para mengadakan pencatatan-pencatatan, observasi dan perbandingan-perbandingan dalam perusahaan untuk dipergunakan sebagai pedoman pada waktu-waktu yang akan datang, maka Henry Robinson Towne maju selangkah lagi. Ia mengajarkan agar para manajer itu mengadakan pertukaran pengalaman yang diselenggarakan atau dibantu oleh Organisasi Sarjana Mesin-mesin yang ada di Amerika ketika itu.   

III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Manajemen atau manajer terbagi atas 3 tingkatan yaitu
1.    Manajemen Puncak (Top Manajemen)
Jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dean direksi atau direktur utama dewan direksi mempunyai tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Manajemen puncak menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi organisasi dengan lingkungan. 
2.    Manajemen Menengah (Middle Menengah)
Memimpin satu devisi atau department, tugasnya adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menengah bertanggung jawab pada manajemen puncak.
3.    Manajemen Pelaksanaan (Supervisory Management)
Manajemen yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah, selain itu manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab pada manajemen menengah
   

0 comments :

© 2011-2014 TUGAS-TUGAS KAMPUS. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.