BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Arti Manajemen
Istilah
manajemen terjemahannya dalam bahasa Indonesia, hingga saat ini belum ada
keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan seperti: ketatalaksanaan,
manajemen, manajemen pengurus dan lain sebagainya. Untuk menghindari penafsiran
yang berbeda-beda, dalam tulisan ini kita pakai istilah aslinya yaitu
“manajemen”
Ø
Arti
manajemen ditinjau dari segi ilmu yang dikemukakan oleh Luthar Gulik mengatakan
bahwa “manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Ø
Arti
manajemen ditinjau dari segi proses yang dikemukakan oleh James A.F. Stoner mengatakan
bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah
ditemukan.
Ø
Arti
manajemen ditinjau dari segi yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengatakan
bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Akhirnya
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
Bila kita
memperhatikan ketiga definisi di atas, maka akan segera nampak bawa ada tiga
pokok penting dalam definisi-definisi tersebut yaitu:
Ø
Adanya
tujuan yang ingin dicapai
Ø
Tujuan
dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain
Ø
Kegiatan-kegiatan
orang lain itu harus dibimbing dan diawasi
Manajemen
adalah kolektifitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Dalam arti
singular (tunggal), disebut: manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang
dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
Pada umumnya
kegiatan-kegiatan manajer atau aktivitas manajemen itu adalah planning.
Organizing, staffing, directing dan controlling. Manajemen itu adalah ilmu seni
atau suatu ilmu. Manajemen sebagai suatu seni berfungsi untuk mencapai tujuan
yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu
berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian,
keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
Unsur
keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu seperti yang dinyatakan
oleh peraturan-peraturan atau statemen-statemen umum. Memperhatikan pengertian
manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu
sekaligus seni maka manajemen itu dapat diberi defenisi sebagai, “Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu
B.
Sarana Manajemen
Untuk
mencapai tujuan maka para manajer mengagunkan “lima M”. dengan kata lain sarana
(tools) atau alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah: Men, Money, Material,
Methods, dan Markets. Kesemuanya itu disebut sumber daya.
Sarana yang
paling penting atau saran utama dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan terlebih dahulu adalah Men atau manusia. Berbagai macam
aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat
kita tinjau dari sudut proses seperti: planning, organizing, staffing,
directing dan controlling, dapat pula kita tinjau dari sudut bidang seperti
penjualan produksi, keuangan. Profesionalia, dan lain sebagainya. Untuk
melakukan berbagai aktivitas tersebut kita perlukan manusia. Tanpa adanya
manusia, manajer tidak akan mungkin mencapai tujuannya harus diingat bahwa
manajer adalah orang yang mencapai hasil melalui orang-orang lain.
Sarana
manajemen yang kedua adalah Money (uang). Untuk melakukan berbagai aktivitas
diperlukan uang. Seperti upah atau gaji orang-orang yang membuat rencana,
mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-bahan,
peralatan-peralatan dan lain sebagainya. Uang sebagai sarana manajemen harus
digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila di nilai dengan
uang lebih besar dari pada uang yang harus digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Dalam proses
pelaksana kegiatan, manusia menggunakan material atau bahan-bahan, karenanya
dianggap pula sebagai alat atau saran manajemen untuk mencapai tujuan. Demikian
pula dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan teknologi
dewasa ini manusia bukan lagi sebagai pembuatan bagi mesin sebagai terlihat
pada masa sebelum revolusi industri malahan telah terjadi sebaliknya, mesin
telah berubah kedudukannya malahan sebagai pembantu bagi manusia.
Untuk
melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guru dan berhasil guna maka manusia
dihadapkan kepada berbagai alternatif methods atau cara melakukan pekerjaan.
Oleh karena itu metode atau cara dianggap pula sebagai suatu atau alat
manajemen untuk mencapai tujuan. Misalnya dewasa ini telah dikenal berbagai metode atau cara
mengajar seperti: ceramah bervariasi, metode kasus, metode insiden, games, role
playing dan sebagainya. Berbagai metode itu tentu berbeda daya guna dan hasil
guna untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu.
Bagi badan
yang bergerak di bidan industri, maka sarana manajemen penting lainnya adalah
markets atau pasar. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan
perusahaan industri akan tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah pokok bagi
sesuatu perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada,
bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil produksinya. Oleh karena
itulah, salah satu sarana manajemen penting lainnya khusus bagi perusahaan
industri dan umumnya bagi semua badan yang bertujuan untuk mencari laba adalah
markets atau pasar.
C.
Fungsi Manajemen
Sampai saat
ini, masih belum ada konsensus diantara baik praktis maupun para teoritis
mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut
unsur-unsur manajemen
- Forecasting
Forecasting
atau purveyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau
mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum
suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
- Planning Termasuk Budgeting
Berbagai
batas tentang planning dari yang sangat sederhana sampai kepada perumusan yang
lebih rumit. Anda yang merumuskan dengan sangat sederhana. Misalnya:
perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil
yang diinginkan.
Hampir sama
dengan pembatasan akhir, adalah perumusan perencanaan yang menyatakan bahwa
rencana merupakan penetapan jawaban kepada enam pernyataan, yaitu:
a.
Tindakan
apa yang harus dikerjakan
b.
Di
manakah tindakan itu harus dilaksanakan
c.
Kapankah
tindakan itu dilaksanakan
d.
Siapakah
yang akan mengerjakan tindakan itu dan
e.
Bagaimanakah
caranya melaksanakan tindakan itu
- Organizing
Dengan
organizing dimaksud kelompok kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan
organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antar masing-masing
unit tersebut.
Organisasi
atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas
Manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang serta tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna an berhasil
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
- Staffing atau Assembling Resources
Staffing
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing
dan staffing, merupakan dua fungsi Manajemen yang sangat erat hubungannya
yaitu: organizing berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai
kegiatan yang harus dilaksanakan pada organisasi, staffing berhubungan dengan
penetapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di
dalam organisasi tersebut.
- Directing atau Commanding
Directing
disebut juga Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, sarana-sarana, perintah-perintah atau instruksi-instruksi
kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang
ditetapkan sebelumnya.
- Leading
Istilah
leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A.
Allen6) yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan
leading, meliputi lima macam kegiatan yakni: mengambil keputusan, mengadakan
komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan, memberi
semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
- Coordinating
Coordinating
atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan menyatupadukan dan menyelaraskan
pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam
usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
- Motivating
Motivating
atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan
tersebut.
- Controlling
Controlling
atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan maksud mencapai tujuan yang sudah digariskan semula.
- Reporting
Reporting
atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal
yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi
baik secara lisan maupun secara tertulis sehingga yang menerima laporan dapat
memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.
D.
Fungsi-Fungsi Lain dari Seorang Manajer
Di muka sudah
dikemukakan berbagai pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen (manajer). Dari
berbagai pendapat tersebut bila dikombinasikan ternyata diperoleh sepuluh
fungsi. Namun karena kesepuluh fungsi itu seling mencakup, dan ternyata
pendapat Harold Koontz, Cyril O’donnel, dan William Herbert Newman lebih tegas
pemisahannya, maka bila dilihat dari sudut proses atau urutan-urutan
pelaksanaan aktivitas manajemen (manajer), fungsi-fungsi manajemen ialah: perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
Kelima fungsi
manajemen itu merupakan suatu hal yang berulang-ulang (siklus) maka kelima
fungsi itu selain dinamai sebagai aspek-aspek manajemen atau unsur-unsur
manajemen, disebut juga proses manajemen.
Selain itu
fungsi-fungsi manajer ke dalam perusahaan, ada pula fungsi-fungsi manajer ke
luar perusahaan yang kita sebut external functions of a manajer. Fungsi manajer
ke luar perusahaan ini ada tiga jenis yaitu:
1.
Mewakili
perusahaan di bidang pengadilan
2.
Mengambil
kegiatan sebagai warga negara biasa
3.
Mengadakan
hubungan dengan unsur-unsur masyarakat
Untuk
menghadapi masyarakat luar, manajer perusahaan harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan antar lain sebagai berikut:
1.
Mengadakan
pengumuman-pengumuman, komunike-komunike, dan artikel-artikel
2.
Menyelenggarakan
konferensi-konferensi pers dan pertemuan-pertemuan
3.
Menyelenggarakan
pameran-pameran
4.
Mengatur
siaran-siaran melalui radio
5.
Mengadakan
kontak dengan unsur-unsur pemerintah dan masyarakat
6.
Membuat
analisa dari pendapat umum
7.
Menerima
kunjungan pihak luar ke dalam perusahaan.
E. Tingkat-Tingkat
Manajer
Dalam sebuah
perusahaan, terdapat lebih dari seorang manajer. Jamak dari manajer adalah
manajemen, yaitu kolektifitas orang-orang yang melakukan aktivitas atau
fungsi-fungsi manajemen.
Namun dilihat
dari corak kegiatannya, terdapat perbedaan, sesuai dengan tingkat-tingkat
manajer itu dalam suatu perusahaan. Tegasnya fungsi-fungsi setiap manajer
adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkatan
manajer itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.
ambar 3. Tingkatan Manajer dan Corak-Corak
Kegiatannya
Dari skema di atas terlihat bahwa ada tiga
tingkatan manajer yaitu:
1.
Manajemen
Puncak (Top Manajemen)
Jenjang
manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri
atas dean direksi atau direktur utama dewan direksi mempunyai tugas memutuskan
hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Manajemen puncak menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi
organisasi dengan lingkungan.
2.
Manajemen
Menengah (Middle Menengah)
Memimpin satu devisi atau department, tugasnya adalah mengembangkan
rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen
puncak. Manajemen menengah bertanggung jawab pada manajemen puncak.
3.
Manajemen
Pelaksanaan (Supervisory Management)
Manajemen
yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah,
selain itu manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung
jawab pada manajemen menengah
AHASAN
A.
Pendahuluan
Adanya
manajemen sekarang adalah berkat hasil-hasil penyelidikan para ahli. Sejak dari
dahulu hingga saat ini. Karena itu dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai ilmu
pengetahuan yang masih muda, keadaan demikian ini menyebabkan masih adanya orang-orang
yang segan mengakuinya sebagai ilmu pengetahuan.
Menurut
caranya memecahkan persoalan, maka oleh “Beishline” Manajemen itu digolongkan
ke dalam tiga kelas yaitu.
- Manajemen konvensional
- Manajemen sistematis
- Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan
B. Frderich
Winslow Taylor (1856 – 1915)
F.W. Taylor
adalah seorang manajer dan penasehat perusahaan dan merupakan salah seorang
tokoh terbesar dari manajemen. Kedudukan dari pada Taylor dalam ilmu
pengetahuan manajemen dapat disamakan dengan kedudukan Darwin sebagai salah
seorang pemuka dalam Natural science. Bahkan Towne menyebutkan Taylor sebagai
“one of the worlds discovers and curative leaders” dan sebagai creator of an
new science. Jadi Taylor bahkan dianggap sebagai pencipta Scientific Management.
Dalam bulan
Januari 1912. Taylor menjelaskan arti sesungguhnya dari pada scientific
Management (bukan Taylor sendiri yang memberi istilah itu). Oleh karena itu
terjadi simpang-siur pengertian akan Scientific Manajemen pada masa itu. Dia
berkata bahwa hakekatnya dari pada Scientific Management adalah: “A great
mental revolution” atau revolusi mental yang maha besar, karena itu menyangkut
manajer dan para karyawannya.
Dalam bukunya
yang bernama Scientific Management, yang pertama-tama diterbitkan oleh Dartmouth
College, Hannover pada tahun 1991 dan yang dikemukakannya konferensi pertama
tentang Scientific Management yaitu:
1.
Melenyapkan
sistem coba-coba dan untuk tiap unsur-unsur pekerjaan harus diterapkan kemajuan
ilmu pengetahuan.
2.
Memilih
pekerjaan yang terbaik untuk tiap tugas tertentu untuk selanjutnya melatih dan
mendidiknya.
3.
Setiap
petugas itu menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan
4.
Membagi
pekerjaan dengan sebaik-baiknya antar pimpinan dan petugas-petugas.
Salah satu
hal yang sangat menarik dari pendapat Taylor ialah mengenai posisi manajer.
Beliau berpendapat bahwa manajer itu adalah pelayan bagi bawahannya. Jadi
sesungguhnya bertentangan dengan pendapat umum pada masa itu, di mana pegawai
dianggap sebagai pelayan bagi atasannya.
Selanjutnya
ia berpendapat bahwa dalam scientific management adalah tugas setiap manajer
untuk mengetahui apa yang terbaik, yaitu dengan jalan penganalisaan,
pengobservasian, dan percobaan-percobaan.
Selain yang
kita sebut di atas, maka hasil-hasil ciptaan Taylor lainnya adalah sistem
organisasi yang terkenal dengan nama organisasi fungsional. Pada sistem
fungsional, Taylor membedakan dalam sebuah pabrik, bagian perencanaan dan
bagian pelaksanaan terdapat beberapa mandor yang diberi nama Gang Boss, Speed
Boss dan Inspector.
Akhirnya
salah satu hasil ciptaan Taylor yang perlu dikemukakan adalah sistem pengupahan
yang didasarkan perpotongan minimum dan upah perpotongan maksimum, yang akan
mendorong pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Sistem pengupahan ciptaan
Taylor ini, lazim disebut, “The Taylor difensial rate system”.
Menurut
sistem pengupahan Taylor ini dibedakan menjadi dua macam upah yaitu upah
perpotongan minimum dan upah perpotongan maksimum. Upah perpotongan minimum diberi
kepada orang yang menghasilkan barang lebih rendah atau sama dengan hasil kerja
standar, sedangkan upah perpotongan maksimum, diberikan kepada orang yang
menghasilkan barang di atas hasil kerja standar. Hasil kerja standar adalah
jumlah hasil kerja yang dapat dicapai oleh mereka yang berkecepatan biasa.
C. Henry
Fayol (1841-1925)
Henry Fayol,
sebagai seorang tokoh manajemen peranannya diajarkan dengan F.W. Taylor, kedua
tokoh ini sama-sama berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu
dan itu dapat diajarkan dan dipelajari.
Henry Fayol
menggunakan seluruh karier bisnisnya pada sebuah perusahaan pertambangan dan
industri di Perancis dan pensiun sebagai direktur setelah membuat kemajuan
besar dalam mengorganisir dan memperluasnya.
Pada tahun
1908 Henry Fayol mengeluarkan sebuah
buku dengan judul “Administration inductrielle et General”, yang kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan judul “General and Industri
Manajemen”, oleh Constance Storrs, buku ini adalah hasil praktek dan studi di
bidang manajemen selama lebih lima puluh tahun.
Dalam bukunya
yang disebut di atas, Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yaitu:
- Division of Work
Spesialisasi
menurut Henry Fayol merupakan sifat alamiah, terlatih pada setiap masyarakat. Bila
masyarakat berkembang, tambahlah organisasi-organisasi baru menggantikan
organisasi lama yang melakukan beraneka ragam fungsi pada masyarakat primitif.
Tujuan dari pada pembagian kerja adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih
banyak dan lebih baik dengan usaha yang sama.
- Authority and Responsibility
Authority
(wewenang) adalah memberi hak memberi instruksi-instruksi dan kekuasaan meminta
kepatuhan. Untuk menjadi seseorang atasan yang baik persoalan authority
merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dan lengkap dari pada official
authority. Official authority merupakan wewenang formal atau wewenang resmi,
yang diterima dari instansi yang lebih tinggi.
- Discipline
Hakekat dari
pada kepatuhan adalah disiplin (discipline) yakni melakukan apa yang sudah
disetujui bersama antara pemimpin dengan para pekerja, baik persetujuan
tertulis, lisan maupun tulisan berupa peraturan-peraturan atau
kebiasaan-kebiasaan. Disiplin adalah, sangat penting karena suatu usaha tidak
akan mengalami kemajuan tanpa adanya disiplin pada pihak dan bawahannya.
- Unity of Command
Untuk setiap
tindakan, seorang pegawai harus menerima instruksi-instruksi dari seorang
atasan saja. Bila hal ini dilanggar wewenang (authority) berarti dikurangi.
Fayol berkata “pada semua perserikatan manusia. Dalam industri pandangan,
ketentuan di rumah, di negara, instruksi, yang sifatnya dualitis adalah sumber
konflik yang tidak berakhir.
- Unity of Direction
Prinsip ini
dapat di jabat sebagai: “One head and one plan for a group of activates having the
same objective” itu merupakan persyaratan penting untuk kesatuan tindakan,
koordinasi dan kekuatan dan memfokuskan usaha.
- Subordination of Individual Interest of General Interest
Dalam sebuah
perusahaan kepentingan seseorang pegawai tidak boleh di atas kepentingan
perusahaan, bahwa kepentingan rumah tangga harus lebih dahulu dari pada
kepentingan anggota-anggotanya dan bahwa kepentingan negara harus didahulukan
dari kepentingan warga negara atau kepentingan kelompok masyarakat.
- Remuneration of Personnel
Gaji dari
pada pegawai adalah harga dari pada layanan yang diberikannya. Harus adil,
sejauh mungkin memberi kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada perusahaan.
- Centralization
Masalah
sentralisasi atau desentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan. Pada suatu
organisasi kecil sentralisasi dapat diterapkan. Akan tetapi organisasi harus
diterapkan desentralisasi. Bila terlihat adanya tekanan untuk memberi peranan
yang lebih besar kepada bawahan maka desentralisasi harus diterapkan.
- Scalar Chain
Scalar chain
(rantai skalar) adalah rantai dari pada bermula dari authority terakhir hingga
pada tingkat terendah. Garis kekuasaan (the line of authority) adalah route
(jalan) yang diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali kekuasaan
terakhir.
- Order
Untuk
ketertiban manusia ada formula yang harus dipegang yaitu, suatu tempat untuk
setiap orang dan setiap orang pada tempatnya masing-masing. Demikian pula bagi
suatu tempat bagi sesuatu, dan itu pada tempatnya.
- Enquiry
Untuk merangsang
pegawai melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kesetiaan, mereka harus
diperlakukan dengan ramah dan keadilan. Kombinasi dan keramahtamahan dan
keadilan menghasilkan enquiry.
- Stability of Tenure of Personnel
Seorang
pegawai membutuhkan waktu agar biasa pada suatu pekerjaan baru dan agar
berhasil dalam mengerjakannya dengan baik. Bila ia sudah mulai biasa atau
sebelumnya dia di pindah, dia harus menyesuaikan diri lagi. Konsekuensi dari
pada tidak adanya stabilitas kondisi
personalia. Akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh karena itu
stabilitas kondisi personalia perlu mendapat perhatian.
- Initiative
Memikirkan
sebuah rencana dan meyakinkan keberhasilan merupakan pengalaman yang memuaskan
bagi seseorang. Kesanggupan bagi berfikir
ini dan kemampuan melaksanakan adalah apa yang disebut inisiatif baik
dikalangan atas maupun bawahan khususnya pada masa sulit oleh karena itu
penting menggairahkan dan mengembangkan inisiatif semaksimal mungkin.
- Ecsprit de corps
“Persatuan
adalah kekuatan”. Para pimpinan perusahaan harus berbuat banyak untuk
merialisir pembahasan itu. Keharmonisan, persatuan di kalangan personalia
perusahaan, merupakan kekuatan besar bagi suatu perusahaan.
Ada dua
bagian yang harus dihindari, yaitu: (a) interpretasi yang salah dari motto
“bagi-bagilah dan perintah” dan (b) komunikasi tertulis.
D. Tokoh-Tokoh
Lain
Selain dari
pada kedua tokoh yang disebut di muka, di bawah ini, dikemukakan beberapa
tokoh-tokoh lain.
- Robert Owen (1771-1858)]
Mencurahkan
perhatiannya baik kepada faktor produksi mesin maupun faktor produksi tenaga
kerja. Dia sampai kepada suatu kesimpulan bahwa bilamana terhadap mesin-mesin
diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, maka hal yang sama kana terjadi pula bila terhadap tenaga kerja diberikan perawatan dan perhatian oleh
pemimpin. Selanjutnya Owen percaya bahwa kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan
buruh dipengaruhi oleh keadaan baik dilingkungan maupun diluar lingkungan
pekerjaan.
- Charles Babbage (1792-1971)
Charles
Babbage adalah seorang sarjana matematika Inggris bahwa yang menaruh perhatian
ke bidang Manajemen. Ia berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen. Dan
itu dapat ditentukan melalui pengalaman. Dia mengajukan supaya terjadi
pertukaran-pertukaran pengalaman antara para manger dan dalam menerapkan
prinsip-prinsip manajemen. Dia menaruh perhatian tentang soal pembagian kerja
(division of lab our).
- Henry Robinson Towne (1844-1924)
Bila kedua
tokoh di atas tadi mengajukan agar para mengadakan pencatatan-pencatatan,
observasi dan perbandingan-perbandingan dalam perusahaan untuk dipergunakan
sebagai pedoman pada waktu-waktu yang akan datang, maka Henry Robinson Towne
maju selangkah lagi. Ia mengajarkan agar para manajer itu mengadakan pertukaran
pengalaman yang diselenggarakan atau dibantu oleh Organisasi Sarjana
Mesin-mesin yang ada di Amerika ketika itu.
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu. Manajemen atau manajer terbagi atas 3 tingkatan
yaitu
1.
Manajemen
Puncak (Top Manajemen)
Jenjang
manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri
atas dean direksi atau direktur utama dewan direksi mempunyai tugas memutuskan
hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Manajemen puncak menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi
organisasi dengan lingkungan.
2.
Manajemen
Menengah (Middle Menengah)
Memimpin satu devisi atau department, tugasnya adalah mengembangkan
rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen
puncak. Manajemen menengah bertanggung jawab pada manajemen puncak.
3.
Manajemen
Pelaksanaan (Supervisory Management)
Manajemen
yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah,
selain itu manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung
jawab pada manajemen menengah
0 comments :