BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Topik ini membahas tentang manusia
sebagai makhluk budaya yang berkemampuan menciptakan kebenaran, kebaikan,
keadilan, dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk budaya, manusia mendayagunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi
masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari kebudayaan
itu?
2. Apakah manusia sebagai pencipta dan
pengguna kebudayaan?
3. Bagaimana substansi atau isi utama
budaya?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan pembelajaran agar mahasiswa
mampu memahami konsep-konsep dasar tentang konsep manusia sebagai makhluk
budaya serta pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar pengetahuan dalam
mempertimbangkan dan menyikapi berbagai problematika budaya yang berkembang
dalam masyarakat.
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Kebudayaan
Sebelum kami memaparkan hubungan
antara manusia dan budaya terlebih dahulu akan di paparkan pengertian atau
defenisi dari budaya itu sendiri. Kebudayaan berasal dari kata ke-budaya-an. Berasal dari kata budi dan daya. Budaya mempunyai tiga unsur yang berada dalam diri manusia
dan saling melengkapi satu sama lain dalam satu kesatuan kebudayaan seutuhnya.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
a. Cipta, adalah akal pikiran yang di
milik oleh manusia, sehingga dengan akal pikiran tersebut manusia dapat berkreasi
menuangkan segala ide yang non kebendaan. Namun cipta yang ada dalam diri
manusia bersifat tidak universal
dalam hal karya. Artinya dalam hal keterampilan berkarya manusia tentu saja
memiliki keahlian yang berbeda-beda satu sama lain, seseorang yang terampil
mengelola kayu menjadi barang-barang meubel belum tentu terampil dalam hal olah
vocal, begitupun seorang penyanyi yang mahir melantunkan lagu-lagu belum tentu
dalam hal merancang busana dan sebagainya.
b. Rasa, adalah tanggapan atau reaksi
perasaan ketiak melihat ataupun mendengar sesuatu satu bentuk karya, tanggapan
ini dapat berupa kepuasan, keterangan, kekaguman, kesedihan, ketidakpuasan dan
sebagainya. Selain di bekali kekuatan menciptakan manusia juga di lengkapi
dengan perasaan hingga hasil karya yang dibuatnya dapat bernilai seni tinggi.
Dengan adanya rasa yang di miliki oleh manusia maka sudah tentu ia dapat
membedakan mutu suatu karya cipta satu dengan yang lain.
c. Karsa, adalah kehendak, dorongan
atau motivasi yang lahir dari hasrat seseorang. Seseorang yang memiliki
keterampilan luar bisa dan perasaan yang begitu peka tidak akan berbuah apa-apa
jika tidak didasari keinginan dari orang tersebut. Karsa biasa saja berasal
dari diri, tersendiri atau bahkan dari orang lain yaitu berupa rangsangan atau
pengaruh yang diterima oleh daya nalar kita.
Ketiga
unsur inilah yang mendasari manusia berbudaya, dengan adanya unsur-unsur
tersebut dalam diri manusia maka dapat di katakan bahwa manusia adalah makhluk
yang senantiasa memiliki kebudayaan. Antara manusia dan masyarakat serta
kebudayaan ada hubungan erat. Tanpa masyarakat, manusia dan kebudayaan tidak
mungkin berkembang layak. Tanpa manusia tidak mungkin ada kebudayaan, tanpa
manusia tidak mungkin ada masyarakat. Dalam diri manusia wujud kebudayaan ada yang
rohani misalnya adat istiadat dan ilmu pengetahuan. Ada yang jasmani misalnya
rumah dan pakaian. Buku adalah kebudayaan jasmani, akan tetapi isi buku adalah
kebudayaan rohani. Ilmu pengetahuan merupakan unsur kebudayaan universal yang
rohani.
Sebagai
insan yang berkebudayaan maka sepatutnya manusia menjaga citra di muka bumi ini
bahkan budaya telah menjadikan manusia sebagai makhluk beradab sekaligus telah
mengantar manusia ke kasta tertinggi makhluk-makhluk penghuni bumi yang lain yaitu sebagai yang paling
sempurna di bandingkan dengan yang lainnya.
Akan
tetapi manusia sebagai makhluk budaya, budaya bukan berarti bahwa manusia
dibebaskan untuk berkarya apapun itu tanpa menilainya dari segi norma maupun
hukum. Budaya yang seperti ini adalah kebudayaan yang bersifat merusak dan
sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa dan negara. Untuk itu diperlukan
kesadaran manusia sebagai makhluk budaya agar dalam berbudaya memang teguh
norma-norma yang berlaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Budaya
bahkan dapat menambah rasa rasionalisme seseorang warga negara Indonesia
misalnya, memiliki kebudayaan yang amat sangat beraneka ragam bentuk dan ciri
khasnya yang tidak semua bangsa memilikinya. Hal ini tentu saja merupakan
kebanggaan tersendiri bangsa Indonesia yang akhirnya berimbas pada tingginya
nasionalisme para warga negara.
Berikut pengertian
budaya adalah kebudayaan dari beberapa ahli:
- E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat
- R. Linton, Kebudayaan dapat sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diterapkan oleh anggota masyarakat lainnya.
- Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
- Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat
- Herkovitas, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Dengan
demikian, kebudayaan menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik
material maupun non material. Sebagian besar ahli mengatakan kebudayaan seperti
ini kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu
suatu teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan
yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.
2.
Manusia Sebagai Pencipta dan
Pengguna Kebudayaan
Tercipta adalah terwujudnya
suatu kebudayaan sebagai hasil interaksi antara manusia dengan
segala isi alam raya ini. Manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal dan
pikirannya menjadikan mereka khalifah di muka bumi dan diberikan kemampuan yang
disebutkan oleh Supartono (dalam Rafael Raga Maran, 1999:36) sebagai daya
manusia, manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal, intelegensi dan
intuisi perasaan dan emosi kemauan, fantasi dan perilaku.
Dengan sumber-sumber kemampuan daya
manusia tersebut, nyatalah bahwa manusia menciptakan kebudayaan ada hubungan
dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia,
namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena ada manusia penciptanya dan manusia dapat hidup ditengah
kebudayaan yang sebagai pendukungnya. Dialektika ini didasarkan pada pendapat
Peter dan Berger yang menyebutkan sebagai dialektika fundamental. Dialektika
fundamental ini terdiri dari tiga tahap; tahap eksternalisasi, tahap
objektivasi, dan tahap internalisasi.
Tahap eksternalisasi adalah proses
pencurahan diri manusia secara terus menerus ke dalam dunia melalui aktivitas
fisik dan mental. Tahap objektivasi adalah tahap aktivitas manusia menghasilkan
suatu realita objektif, yang berada di luar diri manusia
Tahap internalisasi adalah tahap
dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia diserap oleh manusia kembali,
jadi adanya hubungan berkelanjutan antara realitas internal dengan realitas
eksternal.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang
sangat besar bagi manusia, bermacam-macam kekuatan yang harus dihadapi
masyarakat dan anggotanya seperti kekuatan alam maupun kekuatan lain yang tidak
selalu baik. Kecuali manusia yang memerlukan kepuasan baik di bidang spiritual
maupun material. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan yang
bersumber pada masyarakat itu sendiri.
Hasil karya manusia menimbulkan
teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap
lingkungan alamnya sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai berikut:
a. Suatu hubungan pedoman antara
manusia atau kelompoknya
b. Wadah untuk menyalurkan
perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain
c. Sebagai pembimbing kehidupan dan
penghidupan manusia
d. Pembeda manusia dengan binatang
e. Sebagai modal dasar pembangunan
Manusia merupakan makhluk berbudaya,
melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia
hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang
besar bagi manusia dan masyarakat, berbagai macam kekuatan harus dihadapi
manusia dan masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu
manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil.
[
3.
Substansi (isi) Utama Budaya
Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak
dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat
yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa
sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos
kebudayaan.
a. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai
makhluk sosial, merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal
berusaha memahami:
Ø
Alam
sekitar
Ø
Alam
flora di daerah tempat tinggal
Ø
Alan
fauna di daerah tempat tinggal
Ø
Zat-zat
bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
Ø
Tubuh
manusia
Ø
Sifat
dan tingkah laku sesama manusia
Ø
Ruang
dan waktu
b. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu di inginkan,
di cita-citakan, dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota
masyarakat
c. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa
atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya
d. Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti yang lebih luas dari pada
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
e. Persepsi
Persepsi sudut pandangan ialah suatu titik tolok
pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk
memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan
f.
Etos
Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam antropologi) berasal
dari bahasa Inggris berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku
warga misalnya, kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda
budaya hasil karya mereka, dilihat dari oleh asing
BAB
3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka kami dapat mengambil
beberapa kesimpulan yaitu:
1. Kebudayaan ialah segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengelola dan mengubah alam
2. Manusia sebagai pencipta dan
pengguna kebudayaan yaitu manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal dan pikirannya menjadikan Khalifah di muka
bumi dan diberikan kemampuan. Manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal,
intelegensi, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku.
3. Substansi (isi) utama budaya yaitu:
Ø
Sistem
pengetahuan
Ø
Nilai
Ø
Pandangan
hidup
Ø
Kepercayaan
Ø
Persepsi
Ø
Etos
kebudayaan
B.
Saran
Dengan selesainya makalah ini, maka
kami dari kelompok I dapat menyarankan bahwa sebagai makhluk yang berbudaya
maka sepatutnyalah kita sebagai manusia yang memiliki prospek kedepan harus
mempertahankan citra sebagai makhluk Tuhan paling sempurna. Kita harus
menyadari bahwa budaya tidak bisa kita jadikan kedok untuk berbuat sesuatu yang
semena-mena seperti kata seorang ahli sosiologi Surjono Jatiman bahwa
“sebenarnya manusia tidak ubahnya seperti binatang yang saling membunuh satu
sama lain, akan tetapi oleh karena manusia berbudaya maka kejahatan itu
senantiasa dibungkus dengan budaya”
Untuk dalam hal berbudaya harus pula
disertai dengan akidah yang kokoh dari seorang budaya, agar supaya setiap apa
yang dihasilkannya dapat menjadi yang terbaik dan berguna untuk masyarakat
banyak, khususnya demi kemajuan bangsa yang senantiasa kita cintai dan
banggakan.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa Ahmad, 1999. Ilmu Budaya Dasar. CV. Pustaka Setia.
Bandung
Setiadi Elly, 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana.
Jakarta
Yusdi Achmad, 2006. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk
Sosial. Kencana. Jakarta
0 comments :