Blog Archive

Blog Archive

Powered by Blogger.

Labels

Labels

Pages - Menu

Thursday, April 11, 2013

MAKALAH PENULISAN DAN PEMBUKUAN AL-QUR’AN

Unknown     10:35 AM    



MAKALAH PENULISAN DAN PEMBUKUAN AL-QUR’AN  


PENDAHULUAN

A.  Latar belakang                 
                                                                                                                                      
         Pada permulaan islam, kebanyakan orang bangsa islam adalah bangsa yang buta huruf,sangat sedikit di antara mereka yang tau menulis dan membaca.mereka belum mengenal kertas seperti kertas yang ada sekarang. Perkataan “al warak”yang di gunakan dalam mengatakan kertas pada masa itu hanyalah pada daun kayu saja.kata “Alqirthas”di gunakan oleh mereka hanya berunjuk kepada benda-benda(bahan-bahan)yang mereka pergunakan untuk di tulis seperti kulit binatang, batu yang tipis dan licin, pelepa tamar/kurma, tulang binatang, dan sebaganya. Setelah mereka menaklukan negri persia,yaitu sesudah wafatnya Nabi muhammad SAW barulah mereka mengenal kertas. Rang persia menamakan kertas itu sebagai “kaqhid”.maka digunakan kata itu kertas oleh bangsa arab islam semenjak itu.
     
      Sebelum nabi muhammad atau sesama zaman nabi muhammad kata “kaqhid”itu tidak ada digunakan didalam bahasa arab, ataupun dalam hadis-hadis nabi. Kitab atau buku tentang apapun juga belum ada pada mereka. Kata-kata  “kitab” di masa ini hanya bermaksud dalam bentuk seperti sepotong kulit, batu atau tulang.

      Walaupun kebanyakan bangsa arab  islam pada masa itu masih buta huruf,namun mereka mempunyai ingatan yang sangat kuat. Pegangan mereka dalam memelihara  dan meriwayatkan syair-ayair dari pujangga-pujangga dan penyair-penyair mereka,ansab mereka, peperangan-peperangan yang terjadi di antara mereka, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat dan kehidupan mereka tiap hari dan sebagainya adalah kepada hafalan semata-mata. Maka Nabi Muhammad menjalankan suatu cara yang amali(raktis)yang selaras dengan keadaan itu dalam menyiarkan Al Qur’an dan memeliharanya.



B.     Rumusan Masalah
  1. Mengapa Hadis-Hadis Atau Pelajaran-Pelajara yang di berikan nabi tidak bisa ditulis?
  2. Masa pengumpulan al-quran terbagi atas dua periode,sebutkan?
  3. penulisan al-quran dalam satu mushaf terbagi atas tiga fase yaitu?
  4. mengapa al-quran diturunkan secara berangsur-angsur?

C.    Tujuan
          Agar mahasiswa mengetahui bagaimana orang-orang pada masa duli begitu menghargai dan memelihara al-qur’an,sehing kita juga bisa meneladani sifat-sifat manyarakat sebelumnya yang begitu menjujung tinggi al-qur’an dan berpedoman terhadapnya.
                                                                    






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Penulisan dan pembukuan Al-Qur’an
1.      Penulisan Akl-Qur’an
  
              Pada permulaan islam kebanyakan bangsa arab islam adalah buta huruf mereka tidak mengenal yang namanya kertas mereka hanya basa menghafal.sangat sedikit diantara mereka yang  bisa membaca dan menulis.Tiap-tiap di turunkanya ayat nabi muhammad SAWmenyuruh menghafalnya dan menuliskanya dibatu,kulit binatang, pelepa tamar dan apa saja yang bisa disusun dalam sesuatu surat. Nabi muhammad  menerangkan tertip urut ayat-ayat itu.nabi muhammad mengadakan peraturan hanya al-quran sajalah yang boleh dituliskan.Selain pada Al-quran,Hadits-hadis atau pelajaran-plajaran yang didengar dari mulut nabi muhammad  dilarang menuliskanya.larangan ini bermaksud supaya AL-Qur’an itu terpelihara, jangan campur aduk dengan yang lain-lain yang juga didengar dari nabi muhammad.
            Nabi menganjurkan supaya Al-Qur’an itu dihafal, selalu dihafal dan di wajibkannya membacakanya dalam sholat. Maka dengan itu banyak orang yang menghafal al-qur’an.kepandaiyan menulis dan membaca itu amat di hargai dan di anjurkan oleh nabi muhammad sehingga baginda bersabda “di akhirat nanti tinta ulama-ulama itu akan di timbang dengan darah syuhada(orang-orang yang mati syhid) hal ini menunjukan bahwa beliyau ridho akan penulisan selain Al-Qur’an setelah beliyau wafat.maka tidaklah mengapa penulisan hadis, ilmu fikih, dan penulisan ilmu-ilmu lainnya setelah beliyau SAWwafat.
            Di zaman nabi muhammad terdapat 3 unsur tolong menolong dalam memelihara al-quran yang telah diturunkan yaitu:
1.      hafalan dari mereka yang hafal al quran
2.      Naska-naska yang ditulis atas perinta nabi muhammad,
3.      Naska-naska yang ditulis oleh mereka yang pandai munulis dan membaca untuk mereka masing-masing.
             Di tahun baginda wafat, ulangan bacaan itu diadakan oleh jibrildua kali.nabi muhammad sendiripun sering pula mengadakan ulangan bacaan itu terhadap sahabat-sahabatnya. Maka sahabat-sahabat itu disuruh oleh nabi muhammad membacakan atau memperdengarkan al-kuran  itu di hadapanya.

2.  Pembukuan Al-Qur’an
             Istilah pengumpulan kadang-kadang dimaksudkan dengan penghafalan dalam hati, dan kadang-kadang pula dimaksudkan dengan penulisan dan pencatatan dalam lembaran-lembaran.
Pengumpulan al-qur”an dimasa nabi ada dua keteaori :
1.      pengumpulan dalam dada berupa pnghafalan dan penghayatan
              Al-Qur”an karim turun kepada nabi yang ummy (tidak bisa baca        tilis) kerena itu perhatian nabi hanya dituangkan untuk sekedar menghafal dan menghayatiya, agar iya dapat menguasai Al-Qur’an  persis sebagaimana Al-Qur’an di turunkan. Setelah itu iya membacakannya kepada orang-orang dengan begitu terang agar merekapung dapat menghafal dan memantapkanya. Yang jelas adalah bahwa nabi seorang yang ummy dan diutus Allah di kalang orang-orang yang ummy pula.Allah berfirman ;
 
uqèd Ï%©!$# y]yèt/ Îû z`¿ÍhÏiBW{$# Zwqßu öNåk÷]ÏiB (#qè=÷Ftƒ öNÍköŽn=tã ¾ÏmÏG»tƒ#uä öNÍkŽÏj.tãƒur ãNßgßJÏk=yèãƒur |=»tGÅ3ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur bÎ)ur (#qçR%x. `ÏB ã@ö6s% Å"s9 9@»n=|Ê &ûüÎ7B ÇËÈ

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Artinya: dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka yang membacakan ayat-ayat-nya kepada mereka,mensucikan mereka dengan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.(Al-Jumu’ah;2)
             Begitulah Al-Qur’an datang kepada mereka dengan jelas,tegas ketentuannya,dan kekuasaanya yang luhur,mereka merasa kagum,akar pikiran mereka tertimpa dengan Al-Qur’an.mereka menghafalnya ayat demi ayat dan surat demi surat. Mereka tingalkan syair-syair karena mereka memperoleh ruh/jiwa dari Al-Qur’an.
2.      pengumpulan dalam dokumen atau catatan berupa penulisan pada kitab-kitab berupa ukiran.
             Keistimewaan yang kedua dari Al-Qur’an karim adalah pengumpulan dan penulisannya dalam lembaran. Adapun penulis-penulis tersebut adalah sahabat pilihan yang di pilih dari kalangan orang yang terbaik dan terindah tulisanya agar mereka dapat mengemban tugas yang mulia ini.di antara mereka adalah Zaid bin tsabit, Ubay bin ka’ba,Muadz bin jabal, Mu’awiyah bin abi sufyan, khulafau rasyidin dan sahabat-sahabatnya yang lain.
            Di masa khalifa Utsman bin Affan ra,pemerintahan islam talah sampai ke Armeniadan Azerbaijan di sebelah timur dan Tripoli di sebelah barat. Maka dengan itu, kaum musimin telah tersebar keseluruh wilaya islam seperti ke mesir, syria,irak, persia dan afrika. kemana mereka pergi dan dimana mereka tinggal , Al-Qur’an tetap menjadi imam mereka,dan di antara mereka itu anyak yang menghafal Al-Qur’an.
Di samping itu, mereka itu terdapat perbedaan bacaan  Al-Qur’an itu. Pada asalnya perbedaan bacaan ini iyalah karena rasullulah sendiripun memberi kelonggaran terhadap kabilah-kabilah arab islam yang berada di masanya untuk membaca dan melafaskan Al-Qur’an itu menurut lahjah (dialek) mereka masing-masing. Kelonggaran di berikan oleh nabi muhammad supaya muda bagi mereka untuk menghafal Al-Qur’an.
              Pembukuan Al-Qur’an dimasa khalifa usman itu memberikan beberapa kebaikan seperti:
1.      menyatikan kaum muslim pada sutu bentuk mush-haf  dan seagam ejaan tulisannya,
2.      menyatukan bacaan walaupun masi ada kelainan bacaan, tetapi bacaan itu tidak berlawanan dengan ejaan mushhaf-mushhaf ustaz man. Sedangkan bacaan-bacaan yang tidak bersesuaiaan dengan meshhaf-mushhaf ustaz man tidak di benarkan lagi. Karena mush-haf ustaz mani disusun berdasarkan riwayat-riwayat mitawatir.artinya, ayat-ayat Al-Qur’an dan kiroat yang terkandung dalam mush-haf ustaz mani ayat-ayat Al-Qur’an seperti yang di hafal oleh mayoritas sahabatyang menerimanya langsung dari Rasulullah.
3.      menyatukan tertib susunan surah-surah sesuai yang di a jarkan rasulullah.susunan surat seperti sekarang ini adalah susunan surat yang di gunakan oleh Rasulullah ketika   beliau mengulangi bacaan Al-Qur’an di hadapan jibril setiap bulan ramadhan.
               Pengumpula Al-Qur’an dalam satu mushaf memiliki 3 fase yaitu:
a.       pencatatan Al-Qur’an dimasa nabi
b.      pengumpulan Al-Qur’an di masa Abu bakar
c.       Di masa Utsman bin afan dalam satu mushaf.
Sedangkan pengumpulan Al-Qur’an pada zaman Rasulullah SAW di lakukan dengan dua cara yaitu:
a.        
b.      menghafalnya
c.       Mencatat.
                   


















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
        Dalam penulisan dan pengumpulan Al-Qur’an bukanlah hal yang muda untuk dilakukan, hanya orang-orang terpilihlah yang bisa melakukanya seperti para sahabat, tabi’in, dan ulama sesudahnya. Al- Qur’an atau tulisan AL-Qur’an ketika itu tidak memiliki titik , Al-Qur’an yang ada pada kita  sekarang ini dengan huruf-huruf yang sudah ada titik ataupun sudah diberi harakat tentulah sudah memiliki beberepa fase. Dan tantunya juhud ( kesungguhan) para sahabat, tabi’in, dan ulama sesuahnya patut du\i acungu\i jempol. Karena dari merekalah warisan Al-QUR’AN tetap terjaga, mereka memegang amanah dan bahka sangat memudahkan kita saat ini untuk membaca dan memper olehnya dimana saja.

B.     Saran
Kita sebagai umat islam di wajibkan akan selalu menjaga, memelihara dan mengamalkan Al-Qur’an karim agar  kita selalu selamat dunia dan akhirat.

               












1 comment :

© 2011-2014 TUGAS-TUGAS KAMPUS. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.